WASPADA PENYAKIT KARAT DAUN - Kabupaten Pasuruan

WASPADA PENYAKIT KARAT DAUN

7712x dibaca    2020-06-23 11:18:39    Administrator

KOPI ARABIKA ORGANIK LERENG ARJUNO

WASPADA PENYAKIT KARAT DAUN

Oleh : Rudi Hartono, SP

ULPPTP Kabupaten Pasuruan

Bertani adalah pekerjaan mulia penuh pahala. Saya mengajak pemuda desa untuk mengelola kawasan perhutanan sosial yang berada di lereng gunung arjuno agar memberikan manfaat untuk masyarakat luas, lahan perhutanan sosial seluas 54 ha ini ditanami Kopi, Jeruk, sayuran dan semua dibudidayakan secara organik, begitu ungkapan Nur hidayat Ketua Kelompok tani Sumber Makmur Abadi, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Luas areal perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Pasuruan mencapai kurang lebih 4.362 ha dengan produksi 1.222,43 ton dalam bentuk biji ose atau rata – rata 532,13 kilogram ose/ha. Areal kopi tersebut tersebar pada sentra-sentra pengembangan di 8 (delapan) kecamatan yang meliputi Kecamatan Prigen, Tutur, Purwodadi, Pasrepan, Lumbang, Puspo, Purwosari dan Tosari. Secara kuantitas maupun kualitas produksi kopi yang dihasilkan masih bisa ditingkatkan lagi, mengingat agroekosistem, agrowilayah dan sumber daya manusia petani kopi sangat didukung oleh potensi yang ada ( Anonim1, 2020)

Kopi arabika dipandang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding jenis lainnya. Hal ini bisa dilihat dari harga jualnya yang relatif lebih tinggi. Pada umumnya kopi Indonesia yang mendunia tersebut berasal dari jenis Arabika seperti kopi Arabika Gayo dari Aceh, kopi Arabika Mandailing dari Sumatera Utara, kopi Arabika Arjuno dari Jawa Timur dan masih banyak lainnya.

Gunung Arjuno merupakan gunung berapi di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur dengan ketinggian 3.339 m dpl. Bukan rahasia lagi, gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Raung ini menjadi salah satu favorit para pendaki. (Anonim2 , 2020). Medan yang lumayan berat sama sekali tak menyurutkan langkah kaki mereka untuk menaklukan Gunung Arjuno. Namun tak banyak yang tahu, dibalik langkah kaki para pendaki, terselip langkah kaki lain yang tak kalah besemangat. Mereka tak lain adalah para petani Kopi Arabica Lereng Gunung Arjuno yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi, Desa Jatiarjo, Pasuruan.

Kopi arabika Lereng Gunung Arjuno dibudidayakan di ketinggian 1000-1500 m dpl, dengan mayoritas varietas Arabika cobra berwarna hijau sampai hijau gelap, sangat baik di roasting medium sehingga muncul aroma asli yang berasal dari unsur mikro serta makro yang ada di Lereng gunung. Bercita rasa lembut dan harum, pengaruh dari tanah vulkanik dan vegetasi hutan yang adalah hutan heterogen. Selain itu, faktor lain yang sangat berpengaruh adalah aroma sulfur dari gunung wilerang yang bersebelahan dengan Gunung Arjuno. Dengan kekhasannya tidak heran kopi arabica Lereng Gunung Arjuno ini memiliki tempat tersendiri di hati para penikmatnya.

Budidaya kopi arabika yang dilakukan oleh kelompok tani sumber makmur abadi dilakukan secara organik. Kopi Organik adalah kopi yang produksi kopinya tidak menggunakan zat sintetis seperti pestisida, herbisida dan pupuk buatan. Ditambahkan lagi label organik diberikan hanya jika 95% biji kopi tersebut berasal dari pohon kopi yang ditanam di bawah ‘kondisi’ yang organik dan alami. Biasanya label organik ditampilkan pada kemasan kopi dan diberi segel. Salah satu kendala dalam budidaya kopi arabika adalah serangan penyakit karat daun.

Penyakit Karat Daun Kopi ( Hemileia vastatrix )

Salah satu organisme pengganggu tanaman yang menyerang organ pada tanaman kopi adalah penyakit Karat daun kopi ( Hemileia vastatrix ). Akibat dari penyakit tanaman karat daun kopi ini (Hemileia vastatrix) menyebabkan kerusakan serta kematian pada tanaman. Hal ini akan berdampak pada penurunan hasil produksi, adanya penurunan hasil produksi ini akan menimbulkan kerugian. Kerugian yang terjadi dapat berupa kerugian lansung dan tidak langsung. Kerugian langsung adalah kerugian yang dialami oleh petani akibat adanya serangan penyakit tersebut.

Pada kopi robusta, penyakit ini tidak menjadi masalah, sedangkan pada kopi arabika penyakit ini masih menjadi masalah utama. Serangan ini menyebabkan daun-daun kopi arabika berguguran sehingga tanaman menjadi gundul, pucuk-pucuk pada cabang mati dan akhirnya tanaman mati secara keseluruhan.

Penyakit karat daun adalah salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman kopi, disebabkan oleh cendawan Hemileia vastatrix. Cendawan Hemileia vastatrix merupakan parasit obligat tanpa host lain yang berkembang biak menggunakan spora ringan sehingga sangat mudah terbawa oleh angin. Penyebaran cendawan ini sangat cepat melalui spora baik dengan bantuan angin atau percikan air hujan, sehingga ketika salah satu tanaman terserang maka tanaman disekitarnya akan dengan mudah tertular cendawan ini

Serangan umumnya terjadi pada bagian bawah permukaan daun. Diawali dengan gejala luka berwarna kuning yang ditutupi bedak atau noda yang tampak pada permukaan bagian bawah daun. Pada luka yang masih muda tampak noda kuning pucat dengan sporulasi yang jelas sehingga daun akan mengering dan gugur yang akhirnya mengakibatkan tanaman menjadi gundul. Hal ini berdampak pada penurunnya produksi biji kopi yang menyebabkan kerugian secara ekonomi pada petani (Semangun, 2000).

Gejala

Tanaman sakit ditandai oleh adanya bercak – bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daun, kemudian berubah menjadi kuning tua, menghitam, lalu mengering. Di bagian bawah daun terbentuk tepung berwarna oranye, daun yang parah akan rontok, sehingga lambat laun tanaman menjadi gundul. Tanaman akan kehabisan cadangan amilum dalam akar dan rantingnya, yang akan berakibat kematian pada tanaman. Pada kopi Arabica, penyakit ini menjadi masalah utama (Kridanto, 2014).

Gambar 1. Gejala Serangan Penyakit Karat Daun Hemileia vastratrix

Gambar 2. Serangan lebih lanjut penyakit karat daun Hemileia vastratrix

PENGELOLAAN OPT KOPI PADA KELOMPOK TANI DESA ORGANIK

Areal tanaman kopi Kelompok Tani Sumber Makmur abadi dibudidayakan secara organik dengan menerapkan kegiatan budidaya perkebunan yang ramah lingkungan dengan pola pemenuhan input usaha tani secara mandiri berbasis kepada potensi agroekosistem dan keanekaragaman hayati. Kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Makmur abadi adalah membersihkan kebun, Pemupukan dan Pengenalian OPT dengan Menggunakan Agens Pengendali Hayati dan Pestisida Nabati.

  • Kebersihan Kebun

Kopi yang ditanam oleh Kelompok Tani Sumber Makmur abadi adalah kopi arabika dengan usia ± 5 tahun yang ditanaman pada ketinggian 1000-1500 dpl. Tingkat kebersihan lahan perkebunan kopi Kelompok Tani Sumber Makmur abadi, semakin membaik dengan dilakukan sanitasi setiap bulan sehingga mampu menekan terjadinya serangan OPT pada lahan tersebut. Inspeksi eksternal juga telah dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) yang mengatakan bahwa kebersihan kebun Kelompok Tani Sumber Makmur abadi telah memenuhi standart organik.Jika kebersihan kebun tetap terjaga maka tanaman kopi akan tumbuh dengan sehat dan tentunya terbebas dari serangan OPT.

Gambar 3. Pembuatan rorak sekaligus Pembersihan gulma

b. Pemupukan

Pemupukan bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan kondisi tanah sehingga ideal bagi kehidupan tanaman kopi. Dalam tahun pertama budidaya, pupuk banyak dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan kopi secara vegetatif. Pemupukan yang tepat dapat menghasilkan biji kopi yang berukuran lebih besar dengan kualitas tinggi. Jadwal pemupukan yang teratur juga bisa menyetabilkan kembali produktifitas tanaman kopi yang dibudidayakan. Lahan kopi Kelompok Tani Sumber Makmur abadi merupakan lahan yang dibudidayakan secara organik sehingga pupuk yang diberikan adalah Pupuk kandang : berupa limbah dari kotoran ternak (Kambing) dan Pupuk organic hayati : berasal dari tanaman- tanaman penaung (gliricidae, dadap, dan lamtoro).

Gambar 4. Pemupukan dengan pupuk kandang

c. Pengendalian Hayati

Pengendalian hama penggerek buah kopi yang dilakukan Kelompok Tani Sumber Makmur abadi dilakukan dengan mengaplikasikan jamur Beauveria bassiana dan jamur Trichoderma dengan Dosis 3-4 kg/ha yang dilakukan dalam 5 kali aplikasi di setiap satu periode panen. Jamur Beauveria bassiana sudah bisa diperbanyak sendiri oleh kelomp0k tani ini dengan media cair maupun padat (beras jagung)

Selain menggunakan Agens Hayati pengendalian yang dilalukan oleh kelompok tani Sumber Makmur Abadi menggunakan Pestisida Nabati ( Biji Mimba, Biji Srikaya, Biji Sirsak, Biji Mahoni, Daun salam dan Umbi gadung) dan ditabahkan urine kambing yang telah difermentasikan.

Gambar 5. Aplikasi Cendawan Beauveria bassiana

HASIL UJI CITA RASA KOPI

Kopi arabika cobra yang dihasilkan oleh kelompok tani ini telah diuji cita rasakan ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember. Dari hasil uji cita rasa score yang dihasilkan mencapai 81,38 (Excellent)

Gambar 6. Hasil Uji Citarasa

Gambar 7. Produk Kopi Bubuk, Roasbeen, Greenbean Sumber Makmur Abadi (Sumadi)

SERTIFIKAT ORGANIK

Setelah dilakukan pendampingan oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Icert Bogor dan Tim dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya serta dukungan dari Pemerintah Daerah yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan selama 3 (tiga) Tahun, dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok akhirnya Kelompok Tani Sumber Makmur Abadi pada akhir tahun 2019 telah lulus mendapatkan sertifikat Organik SNI dan Uni Eropa (EU). Saat ini Kelompok Sumber Makmur Abadi merupakan 1 dari 150 desa se-Indonesia yang telah mengantongi dua sertifikat organik tersebut yaitu sertifikat organik EU (Uni Eropa), adalah sertifikat yang diakui oleh negara Eropa, artinya kopi poktan Sumber Makmur Abadi ini bisa dipasarkan di seluruh negara Eropa. Dan yang berikutnya adalah sertifikat organik SNI, adalah sertifikat yg diakui oleh negara indonesia untuk pasar nasional.

Gambar 7. Sertifikat OrganikSNI

Gambar 8. Sertifikat Organik EU

Kesimpulan

Pengelolaan kebun kopi secara organik dengan menerapkan kegiatan budidaya perkebunan yang ramah lingkungan dengan pola pemenuhan input usaha tani secara mandiri berbasis kepada potensi agroekosistem dan keanekaragaman hayati mampu meningkatkan ketahanan Kopi terhadap serangan OPT, menghasilkan produk yang berkualitas, sehat dan nikmat.

Daftar Pustaka

Anonim1. https://pasuruankab.bps.go.id/statictable/2015/01/01/97/luas-area-tanaman-perkebunan-kopi-hektar-2010---2013.html. Diakses 25 April 2020.

Anonim2 , 2020. https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Arjuno, Diakses 25 april 2020

Anonim3, 2019. Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis komoditas Perkebunan. BBPPTP Surabaya

Kridanto P, Digdo. 2 Agustus 2014. Penyakit Karat Daun (Hemilia Vastatrix). file:///E:/webquw/kopi (hemalia vastatrix)/Penyakit Karat Daun Kopi (Hemileia vastratrix) _ AGRONOMERS.htm. Diakses tanggal 20 April 2020.

Semangun, H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University Press.

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini