PERSIAPAN BENIH SEBAGAI UPAYA UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI TEBU
Oleh:
GATI WINDIASTIKA, SP. MP
(PBT Ahli Muda)
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya
Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan sejenis rerumputan yang digolongkan dalam famili Graminae dan dikenal sebagai penghasil gula. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dan sebagai sumber kalori yang relatif murah. Gula yang dihasilkan oleh tebu merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia. Industri gula berbasis tebu merupakan sumber pendapatan sekitar 720 ribu pekebun tebu dengan melibatkan tenaga kerja sekitar 4,5 juta orang.
Industri gula berbasis tebu secara umum di Indonesia sangat bergantung pada pasokan bahan baku tebu yang sebagian besar masih mengandalkan tebu rakyat. Untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang optimal tentunya harus menerapkan teknis budidaya yang baik. Salah satu faktor terpenting yang dapat menunjang pencapaian produksi dan produktivitas optimal, maka diperlukan benih yang berkualitas dan bersertifikat.
BENIH TEBU
Benih tebu adalah bagian dari tanaman tebu yang diperoleh dari kebun benih yang terpelihara dan bersertifikat. Benih tebu merupakan bahan tanam yang dapat dikembangkan untuk pertanaman baru. Sehingga benih tebu yang digunakan harus berasal dari varietas tebu unggul yang berasal dari kebun sumber benih yang telah disertifikasi.
1. Bentuk Benih
Benih yang digunakan dapat berupa stek batang/bagal mata 2 atau 3 dan benih tumbuh berasal dari budset atau budchip yang disemaikan, diperoleh dari hasil penjenjangan kebun benih maupun kultur jaringan.
2. Pemilihan Bahan Tanam
Bahan tanam yang baik berasal dari varietas tebu yang unggul, murni, dan sehat. Sifat-sifat varietas tebu unggul, yaitu:
Persyaratan bahan tanam dapat berupa bagal mata 2 atau 3 dan benih tumbuh asal budset/budchip sebagai berikut:
PERSIAPAN BENIH TEBU
Langkah-langkah persiapan bahan tanam/benih sebelum ditanam di kebun tebu giling meliputi perlakuan bahan tanam/benih dan perkiraan kebutuhan bahan tanam/benih, sebagai berikut:
1. Perlakuan bahan tanam/benih
2. Kebutuhan benih per hektar.
PENANAMAN BENIH TEBU
Untuk mendapatkan pertumbuhan batang yang baik (berat tebu/ha) dan kadar gula dalam batang tebu yang tinggi diperlukan teknik penanaman yang baik. Teknik penanaman dapat dilakukan dengan 2 (dua) system yaitu:
1. Sistem Manual
Kegiatan penanaman secara mekanis dapat dilaksanakan pada lahan berpengairan maupun lahan tidak berpengairan. Dalam proses ini kegiatan kair, pupuk I dan tanam dilaksanakan secara bersamaan. Tahapan penanaman dapat dilakukan seperti berikut:
PENYULAMAN
Bahan sulam untuk lahan yang cukup air (sistem Reynoso maupun semi mekanisasi) bisa berasal dari tanaman sumpingan (cadangan tanaman) dan benih tumbuh. Penyulaman dilakukan pada juringan kosong ±50 cm pada umur 4 - 5 minggu setelah tanam. Apabila penyulaman terlambat dilakukan dapat mengakibatkan pertumbuhan tidak merata dan sering mati akibat terjadinya kompetisi.
KESIMPULAN
Tanaman tebu merupakan jenis tanaman semusim yang mengandung sukrosa atau kadar gula dan dibudidayakan untuk bahan baku pabrik gula. Budidaya tebu dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi fisik lingkungan tanaman, berdasarkan ketersediaan sumberdaya lahan, alat dan tenaga yang memadai agar sesuai dengan kebutuhan pada setiap fase pertumbuhannya, sehingga menghasilkan produktivitas tebu optimal mendekati potensi genetiknya. Untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang optimal tentunya harus menerapkan teknis budidaya yang baik, salah satunya dengan menggunakan benih yang berkualitas dan bersertifikat.
PUSTAKA
Ardiyansyah, Bagustianto dan Purwono. 2015. Mempelajari Pertumbuhan dan Produktivitas Tebu (Saccharum officinarum L.) dengan Masa Tanam Sama pada Tipologi Lahan Berbeda. Bul. Agrohorti 3 (3) : 357 – 365 (2015).
Halimah, Andi S. 2008. Optimalisasi Produksi Tebu Pabrik Gula Bone. Tesis Pascasarjana Universitas Hasanudin Makassar.
Khuluq, Ahmad. 2017. Taksasi Produksi Mata Tunas Sebagai Benih Tebu (sacharrum officinarum l.) dengan Pendekatan Analisa Regresi. https://www.researchgate.net/publication/320063127_TAKSASI_PRODUKSI_MATA_TUNAS_SEBAGAI_BENIH_TEBU_SACHARRUM_OFFICINARUM_L_DENGAN_PENDEKATAN_ANALISA_REGRESI. Diakses pada tanggal 26 September 2019.
Satrio. Teknik Budidaya Tebu. http://satrio-dangerouscancer.blogspot.com/ 2011/10/teknik-budidaya-tebu.html. Diakses pada tanggal 1 September 2019.
|
|
|
|
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini