Mengenal Bulan Tanam - Kabupaten Pasuruan

Mengenal Bulan Tanam

1017x dibaca    2022-02-21 14:15:48    Administrator

MENGENAL BULAN TANAM

Oleh :

GATI WINDIASTIKA, SP. MP.

Pengawas Benih Tanaman Ahli Muda

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan konsumsi gula juga akan meningkat. Proyeksi kebutuhan gula tahun 2022 sekitar 6,48 juta ton, terdiri atas 3,21 juta ton gula kristal putih (GKP) dan 3,27 juta ton gula kristal rafinasi (GKR). Sementara itu, pada tahun 2021 produksi gula nasional sebesar 2,35 juta ton. Untuk tahun 2022 produksi gula nasional diprediksi akan meningkat menjadi 2,35 juta ton. Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas industri gula melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi hingga pemanfaatan digitalisasi.

Tanaman tebu agar dapat berproduksi dengan baik membutuhkan beberapa faktor yang menunjang, diantaranya kesesuaian lahan, pola tanam, tebang muat angkut, pupuk berimbang dan bahan organik, lingkungan abiotik, mulai dari ketersediaan nutrisi, air, ultraviolet sinar matahari yang semua itu sebagai dasar dalam proses fotosintesis untuk pembentukan gula. Selain didukung lingkungan abiotik, genetik tebu terutama jenis varietas tebu yang sangat penting.

Pada tahun 1921, Proefstation Oost Java (POJ) merilis kultivar varietas perdana dengan Nama POJ 2878. Dilanjutkan pada tahun 1930 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia merilis kembali dengan nama POJ 3016. Varietas POJ 2878 dirilis sebagai penyelamat gula nasional waktu itu, karena pada waktu itu tanaman tebu terjadi puso besar-besaran karena penyakit tanaman yang disebut sereh. Penyakit sereh merupakan penyakit yang membuat tanaman tebu kerdil. POJ 3016 merupakan varietas tebu yang mampu mengangkat Indonesia sebagai produsen gula yang dapat diperhitungkan di kancah internasional. Dimana pada saat itu penggunaan varietas ini, mampu membuat Indonesia swasembada gula sebagai salah satu pengekspor gula. Varietas POJ 3016 mampu memproduksi 18 ton gula per hektare dengan rendemen mampu mencapai di atas 15 persen. Varietas ini pada masanya merupakan varietas yang cocok ditanam di tanah Jawa utamanya Jawa Timur dengan tipe kemasakan awal (bulan tanam Maret – Juni tiap tahunnya). Tetapi lambat laun pada waktu itu varietas POJ 3016 rentan terhadap hama baru yaitu penggerek batang dan penggerek pucuk. Dalam perkembangannya varietas POJ 3016 jarang digunakan dan hampir tidak ditanam kecuali untuk koleksi.

Varietas yang tidak kalah tenar seperti POJ 3016 yang berkembang sejak tahun 2000-an sampai sekarang yaitu varietas Bululawang yang sering dikenal dengan nama BL. Kenyataannya varietas BL merupakan varietas primadona yang dalam menghasilkan rendemen tidak terlepas dari lingkungan. Varietas ini tergolong varietas masak akhir (bulan tanam September – November). Dalam fase pembentukan gula membutuhkan lengas tanah yang rendah dan dapat mencapai rendemen optimal yang diharapkan dari varietas ini membutuhkan sampai empat hingga lima bulan kering, dengan karakteristik lahan yang ringan. Karakteristik lahan ringan yaitu lahan yang 60 – 80 % didominasi oleh pasir dan debu. Varietas Bululawang dirilis tahun 2008 dan berkembang pesat karena mempunyai karakteristik vegetatif yang tinggi, saat tanaman tebu ini mengalami stres baik air, batang rebah/doyong mampu menstimulasi pembentukan tunas baru yang banyak (sogolan). Celakanya saat muncul sogolan penyimpanan gula di batang yang dibuat terproses kembali untuk vegetatif pembentukan sogolan sehingga rendemen turun drastis dan berakibat kadar gula dalam varietas tebu ini rendah. Sekitar 70 – 80 % lahan di Jawa Timur didominasi oleh varietas Bululawang.

Penting artinya bagi petani dalam proses budidaya tanaman tebu untuk mengetahui bulan tanam, karena terkait dengan bulan tebang dan titik puncak rendemen tahun kedepannya. Tanaman tebu banyak membutuhkan banyak air pada masa pertumbuhan dan saat masak membutuhkan kondisi kering. Kalender tanam tebu diperlukan agar produktifitas tebu bisa optimal. Curah hujan merupakan faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap penentuan kalender tanam tebu. Neraca air menggambarkan ketersediaan air tanaman tiap fase pertumbuhan. Pola tanam tebu di Jawa Timur 80% sebagian besar menggunakan pola B yaitu penanaman bulan September – Desember. Padahal gula terbentuk secara optimal bila ada perbedaan suhu maksimum dan minimum. Hal ini bisa dicapai kalau penanaman dilakukan pada bulan April – Juni. Untuk itulah kedepannya petani tebu diarahkan menggunakan pola A.

Sedangkan berdasarkan tingkat kemasakan tebu, terdapat tiga kategori utama bulan tanam tebu yakni bulan tanam tebu masak awal, masak tengah, masak akhir. Bulan tanam masak awal (varietas genjah mencapai masak optimal 8 – 10 bulan) ditanam atau ditebang pada bulan Maret – Juni dengan titik puncak rendemen yaitu pada bulan April – Mei. Masak tengah (varietas sedang mencapai masak optimal pada umur 10 – 12 bulan) bulan tanam atau ditebang Juli – Agustus dengan titik puncak rendemen bulan Juni – Juli. Masak akhir (varietas dalam mencapai masak optimal pada umur lebih dari 12 bulan) bulan tanam atau ditebang September – November dengan titik puncak rendemen bulan Agustus – September. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tiap varietas tebu tingkat kemasakan sangat terkait dengan waktu kadar lengas tanah. Semakin rendah kadar le ngas tanah, penumpukan gula di batang tebu semakin tinggi dan semakin pekat. Varietas tebu masak awal, cukup membutuhkan dua hingga tiga bulan kering dari awal bulan kemarau yaitu tepat bulan Maret – Mei sebagai contoh varietas PS 862 dan VMC 86-550. Varietas masak tengah ditanam pada bulan Juni – Agustus dan ditebang pula pada bulan tersebut karena titik puncak rendemen membutuhkan bulan kering tiga hingga empat bulan dari awal bulan kemarau, dimana varietas yang tergolong varietas masak tengah yaitu Varietas Asembagoes, VMC 7616, PSJK 922 dan PS 964. Sedangkan varietas yang tergolong lambat yaitu Bululawang yang cocok ditanam dan ditebang pada bulan September – November. Penanaman varietas tebu dengan memperhatikan bulan tanam untuk mendapatkan titik puncak rendemen, sehingga bila tebu yang digiling ke pabrik gula dapat menghasilkan gula yang optimal serta untung yang didapatkan juga menjadi lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2021. PTPN X Ubah Pola Tanam Tebu. http://mediaperkebunan.id/ptpn-x-ubah-pola-tanam-tebu/

Basuki. 2019. Merauk Gula dengan Mengenal Bulan Tanam. https://radarjember.jawapos.com/opini/31/08/2019/merauk-gula-dengan-mengenal-bulan-tanam/

Irawan, Amalia. 2016. Penentuan Kalender Tanam Tebu (Saccharum officinarum) Menggunakan Prediksi Curah Hujan Di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/101784

Yunarti, Desi. 2016. Studi Penentuan Jadwal Tanam dan Jadwal Tebang Tebu Dalam Memenuhi Kebutuhan Bahan Baku Pabrik Gula (Studi Kasus Pada PTPN VII Perkebunan Tebu Cinta Manis). Universitas Muhammadiyah Palembang.

Komentar (0)

  1. Belum ada komentar


Tulis Disini